Makalah Pembuatan Abon Ikan Jelaskan Prosedur Pengolahan Abon

makalah pembuatan abon ikan
Hi, selamat malam, di kesempatan akan membahas mengenai jelaskan prosedur pengolahan abon makalah pembuatan abon ikan simak selengkapnya lebih dalam tentang makalah pembuatan abon ikan.

BAB I

PENDAHULUAN

Abon merupakan salah satu jenis makanan awetan berasal dari daging (sapi, kerbau, ikan laut) yang disuwir-suwir dengan berbentuk serabut atau dipisahkan dari seratnya. Kemudian ditambahkan dengan bumbu-bumbu selanjutnya digoreng. Dalam SNI 01-3707-1995 disebutkan abon adalah suatu jenis makanan kering berbentuk khas, dibuat dari daging, direbus disayat-sayat, dibumbui, digoreng dan dipres.

Abon sebenarnya merupakan produk daging awet yang sudah lama dikenal masyarakat. Data BPS (1993) dalam Sianturi (2000) menunjukan bahwa abon merupakan produk nomor empat terbanyak diproduksi. Abon termasuk makanan ringan atau lauk yang siap saji. Produk tersebut sudah dikenal oleh masyarakat umum sejak dulu. Abon dibuat dari daging yang diolah sedemikian rupa sehingga memiliki karakteristik kering, renyah dan gurih. Pada umumnya daging yang digunakan dalam pembuatan abon yaitu daging sapi atau kerbau (Suryani et al, 2007).

Abon ikan adalah jenis makanan awetan yang terbuat dari ikan laut yang diberi bumbu, diolah dengan cara perebusan dan penggorengan. Produk yang dihasilkan mempunyai bentuk lembut, rasa enak, bau khas, dan mempunyai daya simpan yang relatif lama. Menurut Suryani (2007) Abon ikan merupakan jenis makanan olahan ikan yang diberi bumbu, diolah dengan cara perebusan dan penggorengan.

Produk yang dihasilkan mempunyai bentuk lembut, rasa enak, bau khas, dan mempunyai daya simpan yang relatif lama. Karyono dan Wachid (1982) menyatakan, abon ikan adalah produk olahan hasil perikanan yang dibuat dari daging ikan, melalui kombinasi dari proses penggilingan, penggorengan, pengeringan dengan cara menggoreng, serta penambahan bahan pembantu dan bahan penyedap terhadap daging ikan. Seperti halnya produk abon yang terbuat dari daging ternak, abon ikan cocok dikonsumsi sebagai pelengkap makan roti ataupun sebagai lauk-pauk.

Standar Mutu Abon

makalah pembuatan abon ikan

Abon sebagai salah satu produk industri pangan yang memiliki standar mutu yang telah ditetapkan oleh Departemen Perindustrian. Penetapan standar mutu merupakan acuan bahwa suatu produk tersebut memiliki kualitas yang baik dan aman bagi konsumen. Para produsen abon disarankan membuat produk abon dengan memenuhi Standar Industri Indonesia (SII). Standar SII dapat dilihat pada tabel 2.1

Faktor-faktor yang mempengaruhi standar mutu abon antara lain :

1. Kadar air – berpengaruh terhadap daya simpan dan keawetan abon.

2. Kadar abu – menurunkan derajat penerimaan dari konsumen.

3. Kadar protein – sebagai petunjuk beberapa jumlah daging/ikan yang digunakan

    untuk abon.

1.2.  

Tujuan dan Manfaat Pratikum

Ø 

makalah pembuatan abon ikan

Mahasiswa mampu mengamati hasil olahan ikan dan hasil perairan lainnya berdasarkan sifatnya.

Ø 

Mahasiswa mampu mengamati tingkat kesegaran daging baik melalui penilaian secara obyektif maupun subyektif..

Yaitu agar mahasiswa dapat mengetahui cara-cara pembuatan Abon ikan tersebut, serta sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah Teknologi Hasil perikanan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

             merupakan salah satu jenis makanan awetan berasal dari daging (sapi, kerbau,ikan laut) yang disuwir-suwir dengan berbentuk serabut atau dipisahkan dari seratnya. Kemudian ditambahkan dengan bumbu-bumbu selanjutnya digoreng. Dalam SNI 01-3707-1995 disebutkan abon adalah suatu jenis makanan kering berbentuk khas, dibuat dari daging, direbus disayat-sayat, dibumbui, digoreng dan dipres.

Abon sebenarnya merupakan produk daging awet yang sudah lama dikenal masyarakat. Data BPS (1993) dalam Sianturi (2000) menunjukan bahwa abon merupakan produk nomor empat terbanyak diproduksi.

Abon termasuk makanan ringan atau lauk yang siap saji. Produk tersebut sudah dikenal oleh masyarakat umum sejak dulu. Abon dibuat dari daging yang diolah sedemikian rupa sehingga memilikikarakteristik kering, renyah dan gurih. Pada umumnya daging yang digunakan dalam pembuatan abon yaitu daging sapi atau kerbau (Suryani et al, 2007).

adalah jenis makanan awetan yang terbuat dari ikan laut yang diberi bumbu, diolah dengan cara perebusan dan penggorengan. Produk yang dihasilkan mempunyai bentuk lembut, rasa enak, bau khas, dan mempunyai daya Universitas Sumatera Utarasimpanyang relatif lama. Menurut Suryani, (2007) Abon ikan merupakan jenis makanan olahan ikan yang diberi bumbu, diolah dengan cara perebusan dan penggorengan. Produk yang dihasilkan mempunyai bentuk lembut, rasa enak, bau khas, dan mempunyai daya simpanyang relatif lama.

Karyono dan Wachid, (1982) menyatakan, abon ikan adalah produk olahan hasil perikanan yang dibuat dari daging ikan, melalui kombinasi dari proses penggilingan, penggorengan, pengeringan dengan cara menggoreng, serta penambahan bahan pembantu dan bahan penyedap terhadap daging ikan. Seperti halnya produk abon yang terbuat dari daging ternak, abon ikan cocok dikonsumsi sebagai pelengkap makan roti ataupunsebagai lauk-pauk.

Abon sebagai salah satu produk industri pangan yang memiliki standar mutu

yang telah ditetapkan oleh Departemen Perindustrian. Penetapan standar mutu

merupakan acuan bahwa suatu produk tersebut memiliki kualitas yang baik dan aman

bagi konsumen. Para produsen abon disarankan membuat produk abon dengan

memenuhi Standar Industri Indonesia (SII).

BAB III

METODE  PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat

Pratikum pembuatan Abon Ikan di laksanakan pada hari Sabtu 06 Juni 2015, pukul 12.30 sampai 14.30 WITA di LABORATORIUM FPIK UHO

3.2. Alat dan Bahan

A. Bahan

Pembahasan

Dari hasil uji organoloptik pada pembuatan abon ikan bahwa dapat di simpulkan, pembuatan abon ikan tersebut sangat cukup baik, karena dengan adanya penambahan bumbu-bumbu sehingga cita rasa pada abon ikan tersebut baik, namun cita rasa pada ikan tersebut agak terasa gatal, karena ikan yang di gunakan adalah ikan cakalang, dan pada ikan tersebut sudah mengalami kemunduran mutu pada protein ikan tersebut, namun pada aroma  abon ikan tersebut sangatlah baik karena pencampuran bumbu yang sesuai tata cara pembuatanya, jadi dapat di simpulkan bahwa pembuatan abon tersebut sangatlah sempurna.

            Sistem penilaian organoleptik telah dibakukan dan dijadikan alat penilaian di dalam Laboratorium. Penilaian organoleptik juga telah digunkan sebagai metode dalam penelitian dan pengembangan produk, dalam hal ini prosedur penilaian memerlukan pembakuan yang baik dalam cara penginderaan maupun dalam melakukan analisis data (Rahayu, 1998).

BAB 5

                                                           PENUTUP              

5.1. Kesimpulan

Dari laporan di atas dapat di simpulkan bahwa dalam pembuatan abon ikan merupakan jenis makanan awetan yang terbuat dari ikan laut yang diberi bumbu, diolah dengan cara perebusan dan penggorengan.  Dari hasil pembuatan abon ikan sangatlah baik karena tidak terdapat rasa atau aroma yang dapat merusak abon ikan tersebut

5.2. Saran

Adapun saran kami dalam praktek pengawetan makan seperti ini harus sering di lakukan agar kami mahasiswa mngetahui bagaimna mengawetkan makanan yang baik dan tidak membahayakan kesehatan kita.

DAFTAR PUSTAKA

Suhartini, S, dan N. Hidayat, 2005. OLAHAN IKAN SEGAR. Trubus Agrisarana. Surabaya

Suryani, et al, 2007. Abos Sebagai Manakan Olahan Yng di Beri Bumbu. Surabaya – Jakarta

Rahayu, 1998.  Sistem penilaian organoleptik. Laboratorium. Penilaian

Karyono dan Wachid, 1982. Abon Akan Produk Oolahan Penggilingan, Penggorengan, Pengeringan

SNI 01-3707-1995 disebutkan abon adalah suatu jenis makanan kering berbentuk khas

Oke detil mengenai makalah pembuatan abon ikan semoga tulisan ini berfaedah salam

Artikel ini diposting pada kategori

https://lakombulo.blogspot.com/2015/06/makalah-pembuatan-abon-ikan.html

0 Response to "Makalah Pembuatan Abon Ikan Jelaskan Prosedur Pengolahan Abon"

Post a Comment